REPRESENTASI KEDUDUKAN WANITA DALAM UPACARA PANGGIH PENGANTIN ADAT SURAKARTA SEBAGAI WUJUD REGENERASI BUDAYA JAWA

Authors

  • Shinta Tyas Pratisthita Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa Tengah

Keywords:

Kata kunci: Wanita Jawa, Pernikahan Jawa, Panggih Pengantin Surakarta, regenerasi budaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kedudukan wanita Jawa yang direpresentasikan dalam upacara panggih pengantin adat Surakarta sebagai upaya mewujudkan generasi baru yang berbudaya. Sesuai dengan tujuan penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualittatif dengan teknik analisis pustaka. Metode analisis pustaka yaitu menggunakan bukubuku, literatur ataupun bahan pustaka, kemudian mencatat atau mengutip pendapat para ahli yang ada di dalam buku tersebut. Secara praktis, metode yang digunakan dalam kajian ini dijabarkan dalam tiga metode sesuai dengan tahapan pelaksanaannya, yaitu: (1) metode pengumpulan data; (2) metode analisis data; dan (3) metode penyajian hasil analisis. Hasil dari penelitian ini adalah adanya representasi kedudukan wanita dalam prosesi panggih pengantin adat Surakarta dapat menjadi suatu upaya membentuk anak sebagai generasi baru yang berbudaya, sehingga anak sebagai generasi baru dapat mencintai dan melestarikan budaya sebagai bentuk ketahanan nasional.

References

Anugrah, Diana. 2016. Analisis Semiotika Terhadap Prosesi Pernikahan Adat

Jawa “Temu Manten” di Samarinda. Jurnal Ilmu Komunikasi 4 (1), 2016:

-330

Anwar, Dessy. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya

Abditama.

Bratawijata, Thomas W. 1988. Upacara Perkawinan Adat Jawa. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan.

Handayani, Christina & Novianto, Ardian. 2004. Kuasa Wanita Jawa.

Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara

Handayani, M.Th & Yusuf, Ria Puspa. 2008. Penyadaran Peran Wanita sebagai

Tenaga Kerja Sektor Informal Dalam Persamaan Jender. Jurnal Studi

Jender Srikandi Vol (7) 1. Denpasar: Universitas Udayana.

Jackson. 2009. Teori-teori Feminis Kontemporer. Yogyakarta: Jalasutra.

Kamal, Fahmi. Perkawinan dalam Kebudayaan Adat Jawa. Jurnal Khasanah Ilmu

Vol. V No. 2 September 2014

Koentjaraningrat. 1977. Masyarakat Desa di Indonesia. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Kusumawati, Yunita. 2012. Peran Ganda Perempuan Pemetik Teh. Jurnal

Komunitas Unnes Volume 4 (2): 157-167.

Murtiadji, Sri Supadmi dan Suwardanidjaja. 2012. Tata Rias Pengantin Gaya

Yogyakarta. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Prihatinah, Tri L. 2008. Tujuan Filosofi Undang-Undang No.1 Tahun 1974.

Jurnal Dinamika Hukum Unsoed Volume 8 (2): 166-172.

Seri, Dian. 1996. Kisah dari Kampung Halaman. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Slamet, Aurora Nandia. 2013. Kembar Mayang dalam Upacara Adat Perkawinan

Jawa di Desa Nambahrejo Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung

Tengah. Lampung: Universitas Negeri Lampung.

Sulaksono, Djoko. 2016. Seputar Budaya Jawa. Surakarta: Cakra Books.

Sumarji, Nanang. 2013. Panyandra Dalam Upacara Panggih Pengantin Adat

Jawa Di Kabupaten Kebumen (Tinjauan Semantik Budaya). Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan

Penerapannya dalam Penulisan. Surakarta: UNS Press.

Prosiding Seminar Nasional Moderasi Beragama STHD Klaten Tahun 2020 | 158

Wantjik, K. Saleh. 1976. Hukum Perkawinan Indonesia. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Wardhani, Nugraheni E. 2006. Kritik Sastra Feminis Sebagai Alternatif

Pengajaran Sastra. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Downloads

Published

2021-01-15

How to Cite

Shinta Tyas Pratisthita. (2021). REPRESENTASI KEDUDUKAN WANITA DALAM UPACARA PANGGIH PENGANTIN ADAT SURAKARTA SEBAGAI WUJUD REGENERASI BUDAYA JAWA. Prosiding STHD Klaten Jawa Tengah, 1(1), 149-158. Retrieved from http://prosiding.sthd-jateng.ac.id/index.php/psthd/article/view/39