PENGEMBANGAN NILAI NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM RANGKA PEMANTAPAN NILAI NILAI KEBANGSAAN

Authors

  • I Ketut Sudiartha STAH Shantika Dharma Malang
  • Rubi Supriyanto, STAH Shantika Dharma Malang
  • Tutik Endang Setiawati STAH Shantika Dharma Malang

Keywords:

Kata Kunci : Pengembangan, Nilai, Kearifan Lokal, Kebangsaan

Abstract

Bangsa Indonesia tidak akan mungkin mengelak dari globalisasi, sebagai konsekuensi dari posisinya yang menyemesta itu dan konsekuensi zaman globalisasi. Yang bisa kita lakukan hanyalah meminimalisir dampak negatif globalisasi. Era globalisasi seperti sekarang ini akan berpengaruh terhadap segala bidang kehidupan, termasuk di dalamnya adalah bidang pendidikan dan kebudayaan. Masyarakat Indonesia yang majemuk memiliki keanekaragaman budaya. Keragaman (pluralitas) budaya itu merupakan kekayaan yang diperlukan kearifan dalam menjada kelestariannya. Globalisasi/modernisasi memiliki nilai positif dan negatif. Dari segi positif bahwa modernisasi dapat memberikan nilai tambah terutama dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Modernisasi dilain pihak memiliki akibat negatif, seperti konsumerisme, dekadensi moral, pergaulan bebas, memudarnya pertahanan nilai-nilai dan identitas bangsa. Besar kecilnya pengaruh tersebut sangat tergantung dari seberapa besar masyarakat memiliki daya tangkal terhadap adanya pengaruh yang datang dari luar. Dari hal tersebut diketahui bagaimana cara untuk mempertahankan nilai kearifan Lokal sebagai pemantapan Nilai Kebangsaan, nilai keraifan lokal yang masih dipertahankan adalah Bersih Desa, Kupatan ( Hari Raya idul Fitri), Panjat Pinang ( HUT RI), serta bangunan mahjid Demak dan Mahjid Kudus yang menunjukkan pemantapan nilai- nilai kebangsaan

References

Arief Budiman, 1995, Teori Pembanguan Dunia Ketiga, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta

Coward, Harold, 1994, Pluralisme Tantangan Bagi Agama-Agama,

Kanisius, Yogyakarta

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, 1992, Himpunan Peraturan

Perundang-Undangan Republik Indonesia Bidang Pendidikan dan

Kebudayaan, Jakarta, Sekjen Depdikbud

Geertz, Clifford, 1983, Abangan, Santri dan Priyayi, Dalam Masyarakat

Jawa, Pustaka Jaya, Jakarta

Hofstede, Geert, 1980, Cultur’s Consequences, International Differences

in Work-Related Values, Sage Publications, Beverly Hill, London

Kementerian Pendidikan Nasional, 2010, Buku Pedoman Pendidikan

Karakter di SMP, Jakarta, Dirjen Mandikdasmen, Direktorat

Pembinaan SMP

..........................................................., 2010, Desain Induk Pendidikan

Karakter Kementerian Pendidikan Nasional, Jakaarta, Dirjen

Mandikdasmen, Direktorat Pembinaan SMP

Ki Hajar Dewantara,1967, Kebudayaan, Bagian II, Majelis Luhur Taman Siswa,

Percetakan Taman Siswa, Jogjakarta.

Koentjaraningrat, 1967, Pokok-pokok Antropologi Sosial, Dian Rakyat,

Jakarta

Koentjaraningrat, 1990, Pengantar Antropologi, Penerbit Rineka Cipta,

Jakarta

Lauer, Robert H, 1993, Perspektif Tentang Perubahan Sosial

(terjemahan), Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Mudji Sutrisno,SJ, 2009, Ranah-Ranah Kebudayaan, Penerbit Kanisius,

Yogyakarta

Soekanto, Soerjono, (1982), Sosiologi Suatu Pengantar, Penerbit,

Rajawali, Jakarta

Downloads

Published

2021-01-15

How to Cite

I Ketut Sudiartha, Rubi Supriyanto, & Tutik Endang Setiawati. (2021). PENGEMBANGAN NILAI NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM RANGKA PEMANTAPAN NILAI NILAI KEBANGSAAN. Prosiding STHD Klaten Jawa Tengah, 1(1), 110-118. Retrieved from https://prosiding.sthd-jateng.ac.id/index.php/psthd/article/view/35