UPAYA PENGUATAN SRADHA DAN BHAKTI UMAT HINDU DALAM MODERASI BERAGAMA

Authors

  • Setyaningsih Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa Tengah

Keywords:

Kata Kunci : Sradha, bhakti, moderasi

Abstract

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural dan multikultural, keberagaman di Indonesia menjadi sebuah anugerah dan kehendak Tuhan yang patut disyukuri karena dengan keragaman itulah seseorang dapat mengambil jalan tengah dalam segala hal, ketika satu pilihan yang tersedia tidak memungkinkan untuk dijalankan. Moderasi beragama adalah wacana keagamaan yang berkembang sejak beberapa tahun ke belakang hingga sekarang. Banyak yang terjebak ke dalam paham ekstremisme karena tidak mengetahui bahwa ada kebenaran lain yang masih dapat ditempuh. Indonesia dengan segala keragamannya yang meliputi etnis, suku, budaya, bahasa, dan agama menjadikannya sebagai negara yang paling kaya akan keragaman. Kita sadari juga bahwa meskipun kita sudah ada pada era kemerdekaan seperti saat ini, Bangsa Indonesia masih juga melakukan perjuangan dengan menghadapi musuh – musuh yang baru, tidak lagi penjajahan oleh bangsa lain tetapi musuh saat ini sangat dekat dengan diri kita, dan beresiko sangat mudah mengalahkan kita jika kita tidak kuat mengendalikan diri dan menguatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Seperti yang termuat dalam kekawin Ramayana I.4 ragadi musuh maparo ri hatya tongwanya, tan madoh ring awak. Jadi musuh terbesar, dihatilah tempatnya tiada jauh dari diri. Maka pintar – pintarlah dan kuatkanlah supaya kita tidak dikalahkan oleh musuh tersebut. Musuh yang dimaksud saat ini adalah budaya hidup konsumtif, gaya hidup hedonisme dimana orangorang berpacu pada ekonomi dan pemenuhan gaya hidup yang serba glamour semata. Musuh yang lain adalah bahaya penyalahgunaan narkoba; yang kita sadari akan sangat merusak fisik dan mental para anak negeri. Serta musuh yang lain adalah paham radikal yang ekstrim yang berusaha menghancurkan ideologi bangsa kita.

References

Dawing, D. (2017). Mengusung Moderasi Islam di Tengah Masyarakat Multikultural.

Rausyan Fikr: Jurnal Studi Islam Ushuluddin dan Filsafat, 13(2), 225-255.

Kementerian Agama RI. (2019). Moderasi Beragama. Jakarta: Balitbang Diklat

Kementerian Agama RI.

Zamimah, I. (2018). Moderatisme Islam Dalam Konteks Keindonesiaan (Studi Penafsiran

Islam Moderat M. Quraish Shihab). Jurnal alfanar, 1(1).

Prosiding Seminar Nasional Moderasi Beragama STHD Klaten Tahun 2020

|

A.B. Menoh, Menoh, Agama Dalam Ruang Publik; Hubungan Antara Agama dan

Negara dalam Masyarakat Postsekuler Menurut Jurgen Habermas, Yogyakarta:

Kanisius, 2015.

Adams, Nicholas. Habermas and Theology, Cambridge: Cambridge University Press,

Budi Hardiman, F. Demokrasi Deliberatif; Menimbang Negara Hukum dan Ruang Publik

dalam Teori Diskursus Habermas, Yogyakarta: Kanisius, 2009.

Budi Hardiman, F. Kritik Ideologi; Menyingkap Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan

Bersama Jurgen Habermas, Yogyakarta: Kanisius, 2009.

Budi Hardiman, F. Seni Memahami, Yogyakarta: Kanisius, 2015.

Budi Hardiman, F. (ed), Ruang Publik; Melacak “Partisipasi Demokratis” dari Polis

sampai Cyberspace, Yogyakarta: Kanisius,2010.

Budi Hardiman, F. Habermas tentang Masyarakat Post-sekular, Jakarta: tidak

diterbitkan, 2017

Habermas, Jurgen. Between Naturalism and Religion Cambridge: Polity Press, 2008.

Kleden, Paul Budi dan A Sunarko (ed.), Dialektika sekularisasi; Diskusi Habermas-

Ratzinger dan Tanggapan, Maumere: Lamalera, 2010.

Mendieta, Eduardo dan Jonathan (ed.), The Power of Religion in The Public Sphere,

Columbia: Columbia University Press, 2011.

Sunarko, A. Teologi Kontekstual, Yogyakarta: Kanisius, 2016.

Downloads

Published

2021-01-15

How to Cite

Setyaningsih. (2021). UPAYA PENGUATAN SRADHA DAN BHAKTI UMAT HINDU DALAM MODERASI BERAGAMA. Prosiding STHD Klaten Jawa Tengah, 1(1), 188-198. Retrieved from https://prosiding.sthd-jateng.ac.id/index.php/psthd/article/view/43